August 2, 2021

Jangan Diabaikan! 4 Masalah Sosial yang Dihadapi oleh Milenial dalam Bermedia Sosial

Alfazzablog.com – Kemajuan teknologi tentunya akan memiliki kelebihan juga kekurangan seperti pengaruh media sosial yang akan memberikan manfaat maupun dampak negatif yang cukup berat.

Disisi positif media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter dapat menjadi tempat belajar diluar pendidikan formal.

Namun juga akan menjadi tempat yang rawan sebagai tempat yang negatif seperti pornografi, bullying, dan memberikan efek kemalasan karena banyaknya waktu yang terbuang saat melakukan scrolling media sosial.

Selain itu, efek penggunaan media sosial yang berlebihana kan menimbulkan efek negatif seperti susahnya berinteraksi terhadap orang lain di dunia nyata yang mengakibatkan masalah pada kesehatan mental.

Efek buruk kesehatan mental juga berasal dari cyberbullying yang sering terjadi di kalangan remaja yang bermedia sosial.

Berikut ini Alfazzablog.com merangkum 4 masalah sosial milenial yang sering diterjadi saat bermedia sosial sekaligus dampak yang ditimbulkan.

Penggolongan Kelompok Sosial

Masalah pertama yang seringkali terjadi dikalangan milenial saat bermedia sosial yaitu penggolongan kelompok sosial berdasarkan status sosial, kelas sosial, agama, suku atau ras.

Penggolongan sosial akan menimbulkan kurangnya toleransi antar sesama makhluk sosial. Akibat perilaku ini banyak individu yang terkucilkan dan tidak memiliki teman sehingga menimbulkan efek kesehatan mental yang terganggu sekaligus sosialisasi yang tidak sempurna.

Dengan begitu penggolongan kelompok sosial dapat diatasi dengan toleransi agar sosialisasi dapat berjalan dengan baik sehingga tidak adanya penggolongan kelompok sosial berdasarkan status sosial, kelas sosial, agama, suku atau ras.

Cyberbullying

source image : pixabay

Cyberbullying kerap terjadi di kalangan milenial yang bermedia sosial dengan kasus sangat tinggi.

Cyberbullying mempunyai dampak negatif sangat memprihatinkan dan berbahaya, jika korban cyberbullying saja tidak kuat mental maka akan mengalami kesehatan mental yang dapat turun sekaligus efek terburuknya dapat mengakhiri hidup.

Kasus kematian akibat cyberbullying ini kerap menimbulkan korban berujung kematian akibat tidak kuat mental menahan efek bullying yang terjadi.

Kasus ini sebenernya tidak terjadi hanya milenial saja, namun juga terjadi dengan para kalangan orang dewasa sekaligus.

Cyberbullying yang terjadi tidak memandang umur siapapun dapat menjadi korban cyberbullying. Dengan efek yang ditimbulkan sangat berbahaya, tentunya semakin banyak gerakan-gerakan kampanye anti cyberbullying agar kasus yang terjadi di media sosial dapat berkurang dan para pengguna media sosial lebih bijak lagi dalam berselancar di dunia maya.

Depresi

source image : pixabay

Sebenarnya depresi juga menjadi salah satu penyebab yang ditimbulkan akibat cyberbullying, namun depresi juga berasal dari seringnya berselancar di media sosial.

Kasus depresi cenderung lebih banyak menyerang kaum milenial karena penggunaan media sosial yang melebihi 8 jam dalam sehari.

Perlu diketahui bahwa media sosial dapat menjadi tempat menimbulkan berbagai efek negatif yang memunculkan pikiran suntuk dan lebih mudah depresi ketimbang individu yang jarang aktif bermedia sosial dan memilih membaca buku.

Kasus depresi yang sangat tinggi dan menimpa kaum milenial tentunya menjadi perhatian penting para orang tua untuk selalu menasihati anaknya, untuk lebih bijak menggunakan waktu dalam bermedia sosial dan enjoy dikehidupan nyata seperti mengobrol bersama orang tua, atau quality time bersama keluarga.

Sehingga otak akan lebih fresh dan tidak mengelami depresi berlebihan akibat terlalu banyak aktif bermedia sosial.

Pornografi atau Prostitusi

Untuk artikel lengkapnya bisa klik disini Jangan Diabaikan! 4 Masalah Sosial yang Dihadapi oleh Milenial dalam Bermedia Sosial