July 28, 2020

Bos Bayern Munich Murka Ballon d’Or 2020 Dibatalkan

Berita bola terbaru hari ini, Selasa, 28 Juli 2020. Bos Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge mengkritik pembatalan Ballon d'Or tahun ini.

Penghargaan tahunan ini diberikan kepada pemain pria dan wanita terbaik tetapi dibatalkan tahun ini karena pandemi virus corona.

Pemain Bayern Munich, Robert Lewandowski dianggap sebagai pemain terdepan untuk meraih penghargaan tersebut, setelah dilihat dari live score dia mencetak 34 gol luar biasa untuk pemegang gelar Liga Jerman, dan Rummenigge kecewa dengan keputusan untuk tidak menghormati pemain terbaik olahraga musim ini.

"Saya percaya Robert Lewandowski sedang memainkan sebuah musim yang fantastis dan penampilan dia mungkin adalah yang terbaik dalam kariernya," Rummenigge mengatakan dikutip ESPNFC.

"Sayang sekali France Football membatalkan Bola Emas yang kami sangat tidak senang dan pada akhirnya tidak adil, bukan cuma Bayern melainkan untuk Robert Lewandowski yang mungkin saja akan menang."

"Saya percaya ini sangat penting bahwa di musim yang, kecuali Liga Prancis, [liga-liga lainnya] melanjutkan sampai tuntas, jadi memungkinkan untuk memberikan Bola Emas kepada pesepakbola terbaik di dunia dan tentu saja saya percaya di dalam situasi semacam itu Robert punya peluang memenanginya untuk pertama kali dalam karier dia," sembur Rummenigge soal ketiadaan Ballon d'Or tahun ini.

Penghargaan ini dijalankan oleh majalah France Football dan mengutip "kurangnya lapangan bermain yang cukup" sebagai alasan di balik pembatalan upacara tahun ini untuk pertama kalinya sejak 1956.

Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan keputusan tersebut, panitia mengatakan bahwa tidak ada cukup permainan yang dimainkan untuk memberikan penghargaan.

"Melindungi kredibilitas dan legitimasi dari hadiah semacam itu juga berarti menjamin ketidakberesannya dari waktu ke waktu," tambahnya.

Rummenigge juga mengatakan bahwa ia meragukan pemotongan gaji tahun ini dengan agen terus-menerus mendorong upah yang lebih tinggi dan lebih tinggi bahkan di tengah pandemi virus corona.

Namun, dia mengatakan dia berharap Financial Fair Play (FFP) UEFA akan diperbarui untuk mencerminkan kondisi sepakbola saat ini.

"Kami harus memodifikasi permainan finansial karena dalam 10 tahun terakhir, sepakbola berubah secara dramatis dalam perilaku finansial," tambah Rummenigge.

"Jadi kita harus menemukan alat yang berbeda dari mungkin 10 tahun yang lalu. Saya percaya itu mungkin.