September 4, 2021

Eco Farming Untuk Kelapa Sawit

Pemupukan kelapa sawit merupakan kegiatan perawatan tanaman yang bertujuan untuk memberikan makanan pada tanaman sawit. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan dengan cara yang baik agar budidaya kelapa sawit dapat maksimal.

Teknik pemupukan yang baik berguna untuk membantu mengoptimalkan penyerapan nutrisi oleh tanaman, sehingga dapat memberikan dampak pertumbuhan dan produksi yang nyata pada tanaman. Sebaliknya, Teknik pemupukan yang tidak baik akan berdampak pada pengeluaran biaya yang lebih besar.

Kegiatan pemupukan kelapa sawit harus melalui teknik dan tahapan yang benar, sehingga budidaya kelapa sawit dapat berjalan dengan maksimal.

Sebelum melakukan kegiatan pemupukan, kita harus melakukan persiapan atau yang bisa disebut dengan Pra-pemupukan. Setelah semua tahapan Pra-Pemupukan selesai, barulah kita bisa melanjutkan pada proses pemupukan. Berikut langkah-langkah pemupukan pada usaha budidaya kelapa sawit.

Kegiatan-kegiatan yang menunjang pemupukan kelapa sawit antara lain:

1. Buka bersih piringan

Yang dimaksud dengan buka  bersih piringan ini adalah kegiatan membersihkan gulma dan kayu di daerah bawah tajuk tanaman. Kegiatan ini dimaksudkan untuk sanitasi dan menghindari persaingan penyerapan unsur hara dari pupuk yang akan diberikan.

2. Pembuatan pasar pikul

Pembuatan jalan di antara barisan tanaman kelapa sawit untuk mempermudah pengangkutan dan aplikasi pupuk pada tanaman kelapa sawit.

3. Pembersihan gawangan

Semua gulma di antara tanaman kelapa sawit harus dibersihkan untuk mengurangi persaingan penyerapan unsur hara dengan tanaman pokok kelapa sawit. Tanaman kacangan (LCC) juga harus dipotong, terutama yang sudah menjalar/melilit pada tanaman kelapa sawit.

Pemupukan kelapa sawit yang baik dan benar harus sesuai dengan 5 T yaitu :

1. Tepat Jenis

Jenis pupuk buah sawit yang diaplikasikan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman, baik itu jenis dan kandungan unsur haranya.

2. Tepat Dosis

Dosis atau takaran pupuk sawit yang diaplikasikan harus sesuai jumlahnya dengan kebutuhan tanaman sawit.

3. Tepat Waktu

Pupuk buah sawit yang diberikan harus sesuai dengan waktu atau fase pertumbuhan tanaman (vegetatif atau generatif) dan musim yang ada karena erat kaitannya dengan ketersediaan air di kebun.

4. Tepat Cara Aplikasi

Pupuk dapat diaplikasikan sesuai dengan jenis, bentuk dan metode pemupukan kelapa sawit, agar efisien di waktu, biaya dan tenaga kerja.

5. Tepat Sasaran

Apabila aplikasi pupuknya di tanah, maka sasaran penyemprotannya adalah diujung terluar dari piringan. Apabila aplikasinya adalah penyemprotan pada daun, maka sasarannya adalah bagian bawah daun karena jumlah stomatanya lebih banyak sehingga lebih cepat diserap tanaman atau pada ketiak daun jika aplikasi pupuk mikro.

Aplikasi Eco Farming Untuk Kelapa Sawit TM (Tanaman Menghasilkan) umur lebih dari 4 Tahun untuk luasan 1 Hektar dibutuhkan 10 tube, tahapan sbb:

1. Untuk penyemprotan lahan sebanyak 6 tube (dilarutkan dengan air menjadi 6 liter larutan Eco farming.
✅ Dosis aplikasi standar untuk lahan 20-50 ml per tangki kapasitas 15-20 liter.
✅ Aplikasi penyemprotan dilakukan disekitar piringan atau gawangan seputar tanaman kelapa sawit
✅ Waktu aplikasi bebas bisa pagi dan sore
✅ Apabila aplikasi berdasarkan jumlah pohon (misalkan dalam 1 hektar terdapat populasi 200 pohon), maka eco farming 6.000 ml dibagi 200 pohon sehingga dosis Eco Farming menjadi 30 ml per pohon dengan cara bisa disiramkan dengan tambahan air secukupnya disekitar gawangan.

2. Untuk penyemprotan tanaman sebanyak 4 tube (dilarutkan dengan air menjadi 4 liter larutan eco farming) dibagi 4 kali tahapan dengan interval waktu 2 minggu sekali, sehingga kebutuhan aplikasi menjadi 1 liter per tahapan.
✅ Dosis aplikasi standar untuk tanaman 20-40 ml per tangki kapasitas 15-20 liter
✅ Aplikasi penyemprotan dilakukan pada bagian bawah daun tanaman kelapa sawit
✅ Waktu aplikasi sekitar jam 7-10, karena pada waktu tersebut stomata daun sed
ang terbuka sehingga pupuk bisa langsung diserap tanaman.
✅ Apabila aplikasi berdasarkan jumlah pohon (misalkan dalam 1 hektar terdapat populasi 200 pohon) dalam sekali tahapan, maka eco farming 1.000 ml dibagi 200 pohon sehingga dosis Eco Farming menjadi 5 ml per pohon dengan tambahan air 10 liter.