Yōkai dan Yurei Urban Legenda Jepang
Yōkai.
Yōkai merupakan makhluk legenda dalam cerita rakyat Jepang( dengan banyak asal dari Cina) yang terdiri dari setan oni hingga kitsune ataupun perempuan salju Yuki- onna. Sebagian merasuki fauna serta bagian fitur manusia( semacam Kappa serta Tengu). Yōkai biasanya mempunyai kekuatan spiritual ataupun supernatural.
Yōkai kerap membawa identitas hewan( semacam kappa, yang ditafsirkan mirip dengan kura- kura, serta tengu, umumnya ditafsirkan dengan sayap), namun dapat jadi pula terlihat semacam manusia, semacam kuchisake- onna. Sebagian yōkai menyamai barang mati( semacam tsukumogami), sedangkan yang lain tidak membawa bentuk yang nampak. Yōkai umumnya ditafsirkan membawa keahlian spiritual ataupun supernatural, dengan perubahan bentuk jadi watak sangat universal yang terpaut dengan mereka. Yōkai yang berubah bentuk diketahui selaku bakemono(化物) ataupun obake(お化け).
Yang menakutkan dan juga aneh udah lama dipengaruhi oleh seni Jepang. Ini merupakan daya tarik yang udah dinikmati dan juga dipelihara sepanjang berabad- abad, dan juga hari ini makhluk mitos Jepang ini sanggup diapresiasi di mana- mana, mulai dari aula museum sampai film Ghibli yang populer, semacam My Neighbor Totoro dan juga Spirited Away.
Yurei
Kata yurei berasal dari kanji, yu(幽– hitam) serta reiwa). Seseorang yurei kerap mempunyai wujud manusia tanpa kaki, melayang di hawa. Tidak hanya itu, mereka mempunyai rambut gelap panjang serta menggunakan kimono putih yang digunakan dikala ritual pemakaman. Mereka pula bisa mempunyai sebagian kelainan sebab mereka nampak semacam saat sebelum wafat.
Aku mau mencatat kalau yurei tidaklah yokai melainkan iblis. Perbandingan yang sangat menonjol merupakan kalau yokai merupakan makhluk gaib namun duniawi; oleh sebab itu, mereka tidak mati. Bila Kamu mau ketahui lebih banyak, kunjungi postingan di mana kita berdialog tentang makhluk- makhluk ini( lekas ada).
Ada banyak model yrei. Dalam kebanyakan kasus, bagaimana mereka muncul tergantung terhadap keadaan kematian mereka. Mereka mempertahankan fitur dan pakaian yang mereka memakai saat meninggal atau dikuburkan, yang artinya mereka mengenakan kimono pemakaman putih atau seragam prajurit yang gugur. Kadang-kadang, mereka memiliki luka berdarah yang menunjukkan cara mereka meninggal. Rambut mereka kebanyakan panjang dan acak-acakan, seringkali membatasi wajah mereka dan menambah penampilan mereka yang mengganggu. Tangan mereka tergantung lemas dari pergelangan tangan mereka. Yūrei tembus cahaya dan cuma muncul samar-samar. Dalam kebanyakan masalah mereka sangat pingsan supaya mereka kelihatan tidak memiliki kaki.