Peneliti Kanada Ciptakan Drone Bisa Ramal Gunung Erupsi
Peneliti Kanada, Fiona D'Arcy dan timnya berupaya mencari alternatif yang lebih aman. Salah satu yang tercetus yakni dengan memanfaatkan teknologi Drone.
Dilansir dari Wired pada Kamis (20/10), mahasiswa pascasarjana McGill University ini pun menulisnya di Journal of Volcanology and Geothermal Research. Di makalah pertama, mereka menyimpulkan bahwa data drone atmosfer menghasilkan pengukuran karbon dioksida yang cepat dan andal untuk membuktikan bahwa ini adalah alternatif yang layak.
"Metode ini membuka kemungkinan pengambilan sampel yang lebih sering, yang dapat membantu memperdalam pemahaman tentang bagaimana konsentrasi gas bervariasi pada berbagai tahap aktivitas vulkanik," kata D'Arcy.
Hal ini juga bisa mengarah pada peramalan letusan yang lebih akurat. Bagaimanapun, gunung berapi terkenal tidak dapat diprediksi. Dalam penelitian tersebut, D'Arcy mengatakan bahwa jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan sangat penting karena mendorong tekanan yang dapat menyebabkan letusan.
Dari tempat pengamatan turis, D'Arcy menerbangkan quadcopters yang dilengkapi dengan pompa gas, katup, dan sensor langsung ke semburan gunung berapi.
Ahli vulkanologi Benjamin Jordan, menanggapi bahwa adanya drone akan sangat membantu peneliti mengambil sampel dengan cara yang jauh lebih aman.
"Mampu menggunakan drone untuk mengambil sampel gas-gas ini membantu kami memahami mekanisme yang mungkin menyebabkan letusan—dan melakukannya dengan cara yang aman," kata ahli vulkanologi di Brigham Young University-Hawaii itu.