Alasan Munculnya AKM untuk SD
Hampir setiap akhir tahun pelajaran, siswa kelas 6 mengalami kegundahan. Alasannya tentu sudah bisa ditebak. Iya, perasaan takut dan ragu dalam mengerjakan soal ujian nasional nantinya.
Terbelit dilintas mereka untuk melakukan hal tidak jujur seperti mencontek, mencari jawaban, atau hal aneh lainnya. Hal ini jelas bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional kita.
UN dilaksanakan secara rutin, namun kualitas pendidikan di negara tercinta ini tak kunjung mengalami peningkatan yang memuaskan. Apa yang salah? Semua kalangan bertanya-tanya.
Anggaran untuk pendidikan juga tidak boleh dikatakan sedikit. Bahkan kecenderungan mengalami kenaikan. Kecewa? Iya, hasil PISA menjelaskan betapa kurang baiknya pemahaman anak-anak Indonesia dalam bidang literasi dan numerasi. Peringkat Indonesia selalu kategori bawah.
Orang tua siswa menyalahkan guru yang kurang kompeten. Guru menyalahkan orang tua yang kurang membimbing dan menyalahkan pemerintah atas kebijakan pendidikan yang tidak masuk akal.
Terjadilah pergantian menteri, kebijakan pendidikan yang baru sudah diterbitkan. Merdeka Belajar!
Ide yang sangat cemerlang. Mau tahu alasannya? Dewasa ini banyak guru mengeluh karena materi pelajaran yang padat, waktu mengajar terbatas, kemampuan siswa tidak merata, adanya pemenuhan dalam pengisian administrasi. Seolah-olah semua harus diseragamkan.
Harusnya guru diberikan ruang untuk berkreasi dan aktualisasi diri, begitu pula untuk siswa. Percayakan pada guru, namun guru juga harus bertanggng jawab. Tidak perlu bergegas, semua butuh proses.
Salah satu turunan kebijakan Merdeka Belajar adalah Asesmen Nasional (Asesmen Kompetensi Minimum). Terkesan sebagai pengganti UN, tetapi kenyataannya tidak. AKM ini diselenggarakan untuk memetakan kemampuan siswa di masing-masing satuan pendidikan.
Kejujuran adalah kunci utama. Hasil AKM ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai ijazah maupun penentuan seleksi sekolah di jenjang yang lebih tinggi. Melainkan hasilnya sebagai cerminan untuk mengoreksi diri dari pihak pemangku kebijakan, khususnya sekolah dalam memperbaiki kualitas pengajaran.
Soal AKM hanya terdiri atas 2 jenis yaitu literasi dan numerasi. Soal yang diujikan bukan merupakan soal yang bertipe hafalan, melainkan perlu adanya pemahaman. Semoga kelak dengan kebijakan ini, ada kabar baik dari dunia Pendidikan di masa-masa mendatang.
Ayo kunjungi website latihan soal AKM untuk kelas 5 dari Diary Guru