July 23, 2021

Kitab Nahwu Dasar

Kitab Matan Jurumiyah sebagai salah satunya kitab dasar yang mempelajari pengetahuan nahwu. Tiap santri yang menghendaki belajar kitab kuning harus belajar dan mengerti kitab Jurumiyah ini sebagai kitab nahwu dasar dalam pengetahuan nahwu. Adapun jenjang setelah itu Imrithi, Mutammimah Jurumiyah, dan yang tertinggi yaitu Alfiyah. Kitab Matan Jurumiyah dikarang oleh Abu Abdillah Muhammad bin Daud Ash-Shonhaji alias Syekh Sonhaji.

Kitab Mutammimah al-Jurumiyah sebagai kitab yang membahas tentang pengetahuan nahwu, yaitu pengetahuan yang mengulas atura-aturan gramatika bahasa Arab. Kitab ini dikarang oleh Syeikh Syamsuddin Muhammad bin Muhammad ar-Raini al-Maliki. Seperti namanya, kitab Mutammimah Jurumiyah maknanya pendamping atau penyempurna dari Matan Jurumiyah. Oleh karenanya, kitab Mutammimah mengulas lebih detil dengan menerangkan ulasan-ulasan yang lebih dalam dan menambahkan bab-bab yang belum diterangkan dalam kitab Matan Jurumiyah, seperti adad (bilangan), isim yang beramal seperti fi'il, bab ta'ajjub, bab waqof, bab tanazu' (berebutan amil), dan lain-lain.

Kitab Amtsilah at-Tashrifiyah, bila nahwu ialah bapaknya, karena itu shorof ialah ibunya. Demikianlah jalinan keberlanjutan di antara dua tipe pengetahuan. Ke-2 nya tidak dapat dipisah satu dengan yang lain dalam mendalami kitab kuning. Salah satunya kitab yang paling dasar dalam mempelajari pengetahuan shorof ialah Kitab Amsilah at-Tashrifiyah yang dikarang oleh ulama Indonesia KH. Ma'shum ‘Aly dari Jombang. Kitab itu benar-benar gampang dihafalkan karena diatur secara rapi dan dapat dilagukan dengan cantik.

Kelebihan kitab ini dibandingkan kitab sharaf yang lain adalah formasinya yang struktural mulai dari tsulatsi mujarrod sampai selanjutnya berturut-turut, dan dimulai dari at-tashrîf al-ishtilâhi sampai at-tashrîf al-lughawi. Formasinya yang sederhana dan langsung menghadirkan beberapa contoh tanpa banyak teori, karena itu kitab ini pantas jadi dasar awal untuk banyak santri dalam mempelajari pengetahuan sharaf, terkhusus mubtadi'in (siswa pemula). Selainnya kitab ini jadi pegangan penting di beberapa pesantren di Indonesia, al-Amtsilah at-Tashrîfiyah juga menjadi pedoman belajar pengetahuan sharaf dalam ajang sekolah tinggi internasional.