September 13, 2021

Tips Menghindari Plagiarisme dalam Menulis

Sebagai mahasiswa tentu tidak terlepas dari kegiatan rutin kerjakan beberapa tugas kuliah, menulis makalah, jurnal, dan karya tulis yang lain. Meskipun beberapa tugas kuliah sedang menimbun, masih tetap semangat ya! Apa lagi beberapa tugas yang diberi oleh dosen umumnya harus bisa lolos dari plagiarism. Seringkali bila tidak lolos plagiarism bisa memberikan ancaman nilai mahasiswa.

Tetapi, sahabat tidak boleh cemas, pasti ada jalan keluarnya! Disamping itu bila kita berkreasi dan profesinya di dunia penulisan, salah satunya hal yang paling dijauhi ialah perlakuan plagiat dari tulisan kreasi seseorang saya rekomendasikan untuk sahabat jasa ketik skripsi . Yuk, baca dan ketahui dulu 5 tips tepat menghindar plagiarisme berikut ini!

1. Kenali dan Pahami Apa itu Plagiarisme

Plagiat adalah perbuatan sengaja atau mungkin tidak menyengaja dalam mendapat atau coba mendapat credit atau nilai untuk satu kreasi ilmiah, dengan mencuplik beberapa atau semua kreasi dan atau kreasi ilmiah faksi yang lain dianggap sebagai kreasi ilmiahnya, tanpa mengatakan sumber dengan tepat dan mencukupi.

Menurut Cambridge Dictionary, plagiarism ialah: "the process or practice of using another person's ideas or work and pretending that it is your own." Maknanya, plagiarism ialah proses atau praktek yang memakai gagasan atau kreasi seseorang dan bersandiwara jika itu kepunyaannya. Dengan menyaksikan pengertian di atas, karena itu bisa kita untuk jadikan pegangan saat menulis ya.

2. Pahami Konteks Tulisan

Sebelum menulis tentu saja kita harus pahami kerangka sebuah tulisan lebih dulu. Ini dilaksanakan supaya di saat memakai satu sumber sebagai rekomendasi, kita tidak keliru dalam mengartikan kata per kata atau menuliskan ulangi.

3. Buat Kutipan (Sitasi)

Kutipan atau sitasi sebagai satu kewajiban untuk penulis saat ingin memakai gagasan, info, atau penilaian yang bukan datang dari pikirannya sendiri. Ini mempunyai tujuan supaya penulis terbebas dari perlakuan plagiarism. Meskipun kalimat yang dipakai itu berbeda tepat, penulis masih tetap harus mencuplik.

Pencantuman cuplikan di sini memiliki arti jika penulis harus memberinya info darimanakah info itu didapat. Selainnya supaya terbebas dari plagiarism, penulisan cuplikan dilaksanakan untuk perkuat argument penulis. Saat lakukan pengutipan, sahabat dapat pilih tehnik pengutipan menurut sumbernya, yakni bodinote, footnote, dan endnote. Adapun tipe cuplikan yang bisa dipakai ialah cuplikan langsung dan cuplikan tidak langsung.

4. Lakukan Parafrase Kalimat

Perlu sobat ketahui, walau telah mencuplik tidak berarti telah aman dari plagiarism. Ini karena kalimat yang dipakai cuman mencaplok mentah-mentah kalimat aslinya saja. Parafrasa ialah langkah mengatakan gagasan/ide seseorang dengan memakai kata‐kata sendiri, tanpa mengganti tujuan atau arti gagasan/ide dengan masih tetap mengatakan sumbernya. Parafrasa terkait dengan mencuplik. Saat lakukan pengutipan tidak langsung, penulis wajib melakukan parafrasa dan memberikan sumbernya diakhir kalimat yang diparafrasa.

5. Membuat Daftar Pustaka

Tips menghindari plagiarism yang paling akhir dengan membuat kepustakaan. Saat menulis buku, makalah, paper, skripsi atau artikel ilmiah yang lain, kita diharuskan untuk mencuplik sumber sebagai rekomendasi atau simpatisan tulisan.

Tetapi, supaya tidak disebutkan plagiarism, kita perlu memberikan kepustakaan atau bibliografi. Kepustakaan ialah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan bahan terbitan yang lain yang dipakai sebagai bahan referensi penulisan kreasi ilmiah (seperti esai, paper, skripsi, pekerjaan akhir, laporan, dan riset yang lain).