EMO
Satu tren yang sangat aku tolak adalah tren emo: serba hitam, poni lempar, celak di sekitar mara. Itu populer sekitar tahun 2007 s.d. 2008, sejalan dengan popularitas sesepuh media sosial: Friendster. Apakah kamu anak emo dan pernah menggunakan Friendster? Jika iya, mestinya sekarang kamu sudah meninggal.
Kenapa meninggal? Karena emo tumbuh besar di Friendster dengan jargon ‘suicide’
Meskipun aku menolak emo, namun karena masa SMA-ku di tahun segitu, tanpa disadari lagu-lagu yang kudengarkan dan sempat menjadi favorit adalah lagu-lagu emo. Sebutlah My Chemical Romance, Paramore, Boys Like Girls, Secondhand Serenade, hingga Viera dan Pee Wee Gaskins.
Secondhand Serenade hahahahahaha
Ada satu lagu emo yang hingga kini masih menggelitik telinga karena liriknya yang aneh, lirik lagu dari grup band The Red Jumpsuit Apparatus dengan judul ‘Face Down’
Do you feel like a man
When you push her around?
Do you feel better now, as she falls to the ground?
Well I'll tell you my friend, one day this world's got to end
As your lies crumble down, a new life she has found
Yang artinya kira-kira seperti ini:
apakah kamu pikir kamu merasa seperti seorang pria
saat kamu mendorongnya
apakah kamu merasa lebih baik sekarang, saat melihatnya tersungkur
Kuberitahu kawan, suatu saat dunia ini akan berakhir
Saat kebohonganmu terungkap, dia akan menemukan kehidupan yang baru
Jadi seolah-olah lagu ini bercerita tentang ada seseorang yang melihat cowok lain yang mendorong ceweknya hingga tersungkur, lalu dia bilang ke cowok yang mendorong cewek itu, “eh gue kasih tau lo, ya. Suatu saat dunia akan kiamat!”