15
"eh anjing sprite lu mah nyoretnya panjang banget!!" protes bang kingo yang mukanya baru aja dioles masker bengkuang punya ci katy–bentuk hukuman karena kalah main uno–sama sprite.
ceritanya kita udah selesai bbq, udah pada kenyang, tapi masih betah gak mau pulang jadi lanjut main uno.
"mampus! lagian sombong amat dari tadi ga kalah-kalah sampe copas kalimat teh hela, 'you can't defeat me' hahaha." tawa yelena makin besar saat melihat bang kingo mencak-mencak sebal. bukan cuma yelena yang ketawa, tapi kita semua yang ikut main uno juga hahahahaha.
"heh gara-gara druig ngeluarin kartu plus empat di akhir gue jadi kalah!" bang kingo masih emosi.
"kalah mah kalah aja," sahut druig santai itu bikin gue makin ngakak.
"sialan lo." bang kingo masih merengut sambil kocok ulang kartunya.
"eh itu old avengers lagi pada ngapain sih? ketawanya bapak-bapak berat banget gitu aih ngakak," ko shaun berdiri dari tempatnya terus menuju ke ruang tengah tempat genk papa strange kumpul.
oh ya, malem ini rumah shuri bukan cuma diramein sama grup 'kita kan genk', tapi ada juga genknya papa yang kali ini dipimpin sama bang t'challa si empunya rumah.
"ya kita yang muda kan young avengers, berarti mereka old avengers hehe" cengir ko shaun.
"ya udah, kita ikutan kumpul bareng mereka aja yuk." ajak teh sersi. "kayanya seru juga obrolan mereka,"
begitu teh sersi yang ngomong gitu, semua serempak nurut dan itu bikin bang kingo kesel abis.
"woi tega anjrit gue udah rapihin kartu, ngocok ulang, dicoret juga mukanya malah udahan mainnya!" teriaknya sambil ninggalin kartu dan ikut ngekor di belakang rombongan kita kan genk.
absurd banget nama grupnya, tapi ya udah lah ya, gue juga member baru di sini.
"wah, para penerus generasi.." prof. hulk tersenyum ramah dan mempersilahkan kita semua ikut nimbrung sama mereka semua.
gue langsung ambil tempat deket papa dan a peter juga sama. biasanya dia milih deketan sama mj atau ned. tapi berhubung dua orang itu pulang duluan karena dapet tugas ospek MIT dadakan, jadi ya dia nyari sandaran lain dan orang itu adalah gue. hiks berat woi disenderin gini....
"a demi apapun berat banget," bisik gue kesal. tapi a peter cuek aja argh.
"nyender ke papa aja lah a," bisik gue lagi.
"kasian, dia abis bersih-bersih sanctum sanctorum."
"lah gue juga kasian, berat a.."
oke males banget debat, akhirnya gue harus ngalah dan milih ngambil toples kacang bawang yang ada di depan gue. tapi karena agak jauh dan a peter lagi senderan juga jadi agak susah ambilnya. beruntungnya a peter peka dan langsung ngeluarin jaring buat ngambil toplesnya.
"makasih!" seru gue yang dibalas dengan senyuman manis a peter. waw jangan iriiii eaaaa.
kita berdua asik ngemil kacang sambil dengerin obrolan para superhero di sini. mereka sebenernya lagi pada mengenang masa lalu yang indah, cie elah. maksudnya tuh lagi flashback yang seru-seru gitu loh.
kaya prof. hulk yang lagi nyeritain akhirnya bisa kontrol sisi hulknya, terus aki steve nyeritain pergi perang ditemenin om bucky, om clint nyeritain pertama kali kenal sama teh kate sampe akhirnya tante wanda yang malah milih nyeritain topik yang sensitif banget.
tante wanda nyeritain kalo dia harus ngorbanin alm. om vision demi nyelamatin kita semua dari serangan thanos. bahkan tante wanda juga nyeritain kalo dia sempet diburon sama organisasi s.w.o.r.d karena nekat bikin hex di westview dan karena organisasi itu, dia jadi gak bisa lanjutin kasih sosok ayah yang nyata buat tommy dan billy.
lalu entah perasaan gue doang atau bukan, tante wanda sekarang lagi ngeliatin gue pakai tatapan yang super duper tajam sampai gue gelagapan sendiri. duh, pasti gue akan terseret jadi topik obrolan dia abis ini mengingat gue juga salah satu alasan dia gak bisa hidup bareng sama alm. om vision.
"wanda, i think you have to stop." ucap aki steve memotong pembicaraan tante wanda. terlihat jelas juga rahangnya mengeras di wajahnya yang sudah gak muda lagi.
"lho, kenapa? ada yang salah?" tanya tante wanda kaya pura-pura terkejut. "aku cuma cerita kalau aku kehilangan vision, is there any problem?"
"no, wanda no." kata pakde rhodes cepat. "cuma, cerita kamu tentang vision mungkin bisa bikin kita ke trigger lagi tentang hal kehilangan dari perang itu."
"hal kehilangan?" tante wanda tersenyum kecil, lalu menyesap teh dari cangkir putih bercorak keemasan. "seperti apa contohnya?"
belum selesai bang thor selesai bicara, tante wanda langsung motong gitu aja. "ah, that's all about tony."
hitungan sepersekian detik, suasana berubah menegang.
"jujur aja, aku bingung lho sama kalian. yang mati di perang itu bukan cuma tony! yang berjuang di sana bukan cuma tony! yang merasa kehilangan bukan cuma keluarga tony! tapi aku juga!" seru tante wanda emosional. kita semua terkejut bukan main.
"yang kalian pikirin cuma tony terus! yang kalian kasih pemakaman layak cuma tony! why?! ada banyak orang berkorban di sana tapi kenapa seolah-olah dunia tutup mata?!"
"stop wanda!" jerit tante pepper sambil nunjuk tante wanda dengan telunjuknya yang bergetar. "aku gak masalah kalau kamu mau bahas soal ini dengan kita semua. tapi kamu lupa kalau di sini ada morgan." tante pepper bener-bener nahan suaranya biar gak keliatan marah banget.
"oh, kamu mau bawa anak sebagai tameng? hm, kamu juga kayanya lupa kalau billy dan tommy harus kehilangan ayahnya dengan tragis. karena apa? karena aku sendiri yang harus bunuh vision demi nyelamatin kita semua!" teriak tante wanda yang sekarang udah dipenuhi percikan cahaya merah di kedua tangannya.
"dan lucunya aku gak bisa nebus rasa bersalahku karena kalian ngelarang aku untuk pakai powernya!" tante wanda menunjuk gue dengan telunjuknya yang terlihat runcing.
gue mendelik kaget tentu saja. jantung gue mulai berdebar gak karuan. gue jadi keinget lagi rasanya dikejar-kejar tante wanda mode scarlet witch. bener-bener mencekam banget.
"wanda!" kali ini papa angkat suara. a peter yang ada di sebelahnya sampe kaget karena cloak of levitation papa langsung siaga nempel di pundak papa.
"we all agree not to talk about that anymore." ucap papa tegas.
"oh, stephen.. seems that you care a lot about a girl you met last month and surprisingly you take her as your own child."
"oh well, yeah, and what's the problem?"
"kalau gitu, harusnya kamu tau polanya."
dahi papa mengkerut. "pola? pola apa?"
tante wanda tersenyum miring lalu ngelirik a peter sekilas. "remember when tony took that kid to be his own child?"
semua yang ada di ruangan langsung ngeliat a peter.
"after everything has tony done for him, after tony saved him," tante wanda menggantung kalimatnya tapi menekan dua kata terakhirnya. "he died."
gue liat mata a peter berkaca-kaca parah dan dia ngebuang mukanya dari tante wanda.
tante wanda ngambil napas sejenak, "and maybe, it will happen to you too, stephen.."
apa maksudnya dia ngomong gitu?! pola macam apa itu?!!
dia pikir, siapa pun yang ambil keputusan untuk mengasuh anak yang bukan darah dagingnya akan mati?!
emosi gue mendadak kesulut sampe aliran darah langsung mendidih banget. tangan gue mulai bergetar buat nahan ga nampol tante wanda kaya bulan lalu di gunung wundagore.
"enough!" jerit gue keras. sumpah ini kelepasan tapi emang ga bisa ditahan.
"if you want to take it, take it now!" kata gue setengah berteriak sambil menjulurkan tangan yang udah penuh sama cahaya biru yang khas.
"america no!" a peter nahan tangan gue biar ga kelepasan kasih power ke tante wanda.
"lepasin gue a!" marah gue ke a peter. bahkan papa juga setengah narik tubuh gue menjauh karena tante wanda maju mendekat ke arah gue dan melemparkan pukulannya pakai cahaya merah andalannya.
please lah jangan pegang-pegang gue kalau keadaannya kaya gini.
gue menghindar dari mereka berdua dan bales ngelempar cahaya biru ke tante wanda and yes! tepat sasaran. tepat di wajah tante wanda.
selanjutnya serangan brutal terjadi karena tante wanda malah kaya orang kesurupan.
"america stop!" papa nahan gue tapi kewalahan karena gue terus-terusan berontak.
"tapi tante wanda gak akan berhenti sampe dia dapet powerku! aku juga gak bisa pakai powerku seratus persen, jadi lebih baik kasih dia aja biar dia puas dan berhenti nyalahin aku sama papa!"
"but the power belong to you america!"
"aa, gak, usah, ikut, campur." tekan gue sambil natap a peter tajam.
gue kembali melayangkan tangan ke arah tante wanda tapi yang terjadi selanjutnya bikin gue mau mati aja.
gue terjatuh dan kepala rasanya berputar hebat. gue merasakan ada cairan kental yang mengalir di pelipis gue. pandangan juga ikut memudar. gue tau sebentar lagi gue bakal kehilangan kesadaran.
gue menjatuhkan tubuh dan beruntungnya papa dengan sigap menahan. mata gue terpejam perlahan tapi mulai terganggu karena banyak suara yang meneriakkan nama aa dengan panik.
"aku bawa mobil! pake mobilku aja!" kata bang ikaris sembari lari menuju garasi rumah shuri ini.
"pa, what's going on?" tanya gue bingung.
"it's okay, it's okay.." papa malah nenangin gue bukannya jawab pertanyaannya.
"call mj! she have to know!" seru teh kate.
call mj? kenapa mj harus tau?! ini maksudnya kenapa woiii???!!!
gue maksa bangun padahal kepala rasanya muter banget. papa nahan tapi gue tetep maksa buat liat sekeliling. betapa terkejutnya gue saat liat banyak cairan merah berceceran mengikuti arah jalan prof. hulk.
dan yang bikin jantung gue terasa berhenti berdetak adalah tangan a peter yang terkulai lemah bercucuran darah dari pangkuan prof. hulk.
itu bikin keadaan makin gak karuan. membuat sepersekian detik selanjutnya pandangan gue menjadi hitam, semakin pekat dan akhirnya gelap sempurna.