July 19, 2021

3 Cara Mengembalikan Mood Menulis bagi Seorang Penulis

Ada sebuah pertanyaan menarik dari penonton acara literasi saat saya menjadi narasumber. Dia bertanya, "Bagaimana cara mengembalikan mood menulis?". Pertanyaan seperti ini biasanya muncul dari penulis yang kalau dirinya sedang menulis, pasti hanya mengandalkan mood.

Maksudnya, saat mood dia lagi bagus, baru menulis. Sedangkan saat mood dia sedang buruk, maka enggan menulis. Mungkin hasil yang diperoleh saat dia lagi menulis dalam keadaan baik dan buruk, hasilnya sama. Lantas, mengapa tidak menulis setiap hari saja guna mengusir kegiatan menulis yang hanya menggunakan mood saja.

Pertanyaan di atas menarik untuk saya kembangkan dalam artikel ini. Dan mari saya bahas cara mengembalikan mood menulis. Dan sebenarnya terkait mood dalam menulis sudah dibahas oleh blog penulis Garut, tapi akan saya kembangkan lagi.

1. Jadikan menulis sebagai ladang penghasil uang

Benar bahwa tidak semua penulis tujuannya untuk uang. Tapi, jika prinsip Anda seperti saya, yakni menulis untuk mendapatkan uang, maka mood menulis Anda, mau saat lagi baik atau buruk, Anda akan memaksakan diri untuk menulis terus.

Saya pun demikian. Dulu saya seperti kebanyakan penulis lainnya, yakni menulis hanya sekadar hobi. Tapi, saat saya ubah tujuan menulisnya, saya sudah tidak mengandalkan mood lagi saat menulis. Pokoknya, saya menulis untuk uang.

Dengan menggunakan prinsip seperti itu, mood menulis saya yang awalnya buruk, menjadi baik. Sehingga, saya mampu mengembalikan mood menulis.

2. Mengatur jadwal menulis

Oke, mungkin mood menulis susah untuk Anda hilangkan. Maka cara lain adalah mengatur jadwal menulis. Dan saat Anda mengatur jadwal, Anda harus menepati jadwal menulis yang sudah Anda tetapkan. Jangan sampai, jadwal tersebut Anda ingkari.

Atur tiga hari sekali menulis dengan jumlah kata hingga 1000 kata. Ini yang saya lakukan saat menulis di website pribadi saya. Sehingga, mau tidak mau, saya paksaakan saja agar menulis terus.

Cara kedua ini mudah. Asalkan Anda bersedia melakukannya.

3. Tanamkan dalam diri Anda bahwa menulis itu menyenangkan

Ini dia cara ketiga yang mungkin tidak semua penulis menanamkan prinsip ini. Coba Anda simpan pemikiran bahwa menulis itu menyenangkan. Maka, kalau sudah menyenangkan, berapa juta kali pun Anda melakukannya, akan menyenangkan.

Kebosanan menulis akan hilang ketika Anda memiliki prinsip kalau menulis itu menyenangkan.

Tiga cara di atas kerap saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, saya tidak menulis sembari menggunakan mood.

Apakah Anda mampu melakukannya? Ya, Anda harus mampu kalau Anda ingin menjadi penulis yang profesional.